Sunguh menarik catatan ringan Dedi Sahputra di kolom “Foliopini”-nya yang berjudul “Otoriter..?”, (Waspada, 31/10/2016). Diantara nukilan yang paling menggelitik dari tulisan itu adalah tentang defenisi otoriter yang diungkapkannya.
Di alenia kedua dengan lugas ia mengungkapkan; Pemerintah kala itu (Orde Baru) disebut otoriter karena digenggamannya ada empat elemen utama kehidupan bangsa. Itulah parlemen (legislatif), perangkat hukum (yudikatif), distribusi informasi/pesan (media massa), dan birokrasi (eksekutif) itu sendiri. Ketika pemerintah (eksekutif) menguasai semua itu, mereka gampang sekali malihrupa jadi Fir’aun.
Lantas, pada alenia berikutnya, dengan lugas ia memaparkan fakta historis keotoriteran rezim Orba, dan kemudian membandingkannya dengan realitas kekinian dari kecenderungan sepakterjang rezim penguasa hari ini. Dan hasil kesimpulan dari komparasi itu sepertinya cukup mengejutkan, ada indikasi kemiripan diantara keduanya, terutama ketika keempat elemen utama kehidupan bangsa itu dijadikan parameter penilaian , yang mana kesumuanya memang sudah menunjukkan gelagat “takluk” oleh cengkraman penguasa.
Lewat tulisannya, Dedi memang tidak secara vulgar mengungkapkan ada kesamaan…
View original post 1,273 more words