Mengenang Gempa Sumbar 2009

Hotel Ambacang, Tinggal Kenangan [Picture: Here]

Hotel Ambacang, Tinggal Kenangan [Picture: Here]

Tanggal 30 September dan 1 Oktober memiliki makna lain orang Minangkabau. Selain tanggal terjadi peristiwa keji yakni penculikan dan pembantaian  enam orang jenderal pada tahun 1965, tanggal tersebut juga dikenang sebagai tanggal terjadinya gempa besar yang menghancurkan beberapa negeri di Minangkabau ini.

Padang sebagai ibu provinsi mendapat sorotan paling besar walau tidak kecil kemungkinan ada daerah di pesisir nan lain yang juga mengalami keadaan lebih parah. Continue reading “Mengenang Gempa Sumbar 2009”

Diamlah terus sampai hancur

bikini

Entah benar entah tidak gambar ini, kami tiada tahu. Syukur kalau yang memposting silap dalam membuat nama tempat. Namun apabila benar, maka sungguh berderai hati ini dibuatnya. Betapakan tidak, di Ranah Minangkabau sendiri, di negeri nan berasaskan Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah berlaku perkara nan serupa ini.

Kami tiada tahu dimana lokasi persis dari Pulau Pasumpahan karena memang kami belum pernah pergi kesana. Namun dari hasil mencari di ranah maya maka kami dapatkan bahwa pulau ini terletak di Perairan Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Sekitar satu jam dari pusat Bandar Padang.[1] Continue reading “Diamlah terus sampai hancur”

Fitnah terhadap Sang Engku

Archandra Tahar [Picture: Here]

Tatkala kami mendengar namanya dan mendengar kabar nan digadang-gadangkan bahwasanya ianya ialah Urang Awak maka entah kenapa rasa penasaran menjalari. Apakah ini buah Sang Raja berhari raya di Padang nan lalu? tanya kami dalam hati.

Namun tatkala melihat foto-fotonya, membaca ulasan mengenai dirinya maka rasa penasaran berubah menjadi heran, aneh, dan janggal. Kenapa dia nan dipilih oleh Sang Raja? Sama sekali jauh dari jenis yang disukai oleh para petingginya.

Seorang nan cerdik-cendikia, bagus agamanya, taat menjalankan perintah agama, bahkan bekerja sambilan mengajari anak-anak di Amerika mengaji Al Qur’an. Sungguh janggal, aneh bin ajaib. Continue reading “Fitnah terhadap Sang Engku”

Perihal Perlontean

Picture: Here

Hujan bapuhun, paneh ba asa, kato bamulo:

Masalah:

Dari empat seri tulisan ini:

  1. Perlontean di Bukit Tinggi
  2. Perlontean di Padang
  3. Perlontean di Padang2
  4. Perlontean di Padang3

Maka patut kiranya diambil tindakan serupa ini oleh Pemimpin-pemimpin kita di daerah:

1. Si Maya, si Laura, Laras dan Murni itu, bekerja sebagai pelacur, pelonte atau mendekatinya. Maya punya anak usia 5 tahun yang harus dibiayainya sedangkan Laura belum punya beban hidup akan tetapi malas bekerja. Murni, mungkin mahasiswi atau pelajar nan tak tau diuntuang/ indak baradat, entahlah. Continue reading “Perihal Perlontean”

Perlontean di Padang2

Picture: Here

Jumat, 28/03/2008 10:38 WIB
Budi Hartadi – detikNews Jakarta

Gaya PSK Padang Mencari Mangsa

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Tak terkecuali soal urusan esek-esek. Di kota Padang, Sumatera Barat, misalnya. Para Pekerja Seks Komersial (PSK) mempunyai cara tersendiri menggaet pelanggannya. Maklum, di kota ini aturan mengenai bisnis hiburan malam sangat ketat. Seluruh kegiatan hiburan malam di kota tersebut harus tutup pukul 22.00 WIB.

Namun apakah semua ‘kegiatan malam’ di kota itu otomatis terhenti semuanya? Awalnya, memang terlihat seperti itu. Sampai akhirnya, sebuah taksi berwarna biru menghampiri detikcom dan sejumlah wartawan lain yang sedang ngobrol di alun-alun kota Padang, Jl Diponegoro, Kamis (27/3/2008). Continue reading “Perlontean di Padang2”