Cara menghadapi Si Fasik dengan Logika

Sumber Gambar: Klik Disini

Sumber Gambar: Klik Disini

_SAYA HANYA MENGINJAK AL QUR’AN_

JAKARTA- (30/10/2016) Dosen yang terkenal liberal itu mulai berceramah. Namun, ia tidak langsung masuk ke mata kuliahnya. Ia justru berbicara tentang fenomena umat Islam yang menurutnya pemarah. Ada yang memprotes adzan, marah. Ada yang membakar Al Quran, marah. Ada yg melecehkan surat Al Maidah, marah.
Padahal, menurutnya, yang dibakar itu hanya kertas. Sedangkan Al Quran yang sebenarnya ada di *_lauhul mahfudz_*. Tak bisa dibakar, tak bisa dilecehkan. Continue reading “Cara menghadapi Si Fasik dengan Logika”

Kini, Tiadalagi Sifat Pandeka

 

Ilustrasi Gambar; Internet

Ilustrasi Gambar; Internet

Penampilan terburuk dari orang Indonesia akhir-akhir ini dipertontonkan dengan sangat baik sekali. Saling hujat, caci-maki, fitnah dan dusta meraja-lela. Tak ada lagi sikap jantan, kesatria, terhormat, atau gentleman, dari pribadi orang-orang di republik ini pada masa sekarang. Dan itu semua dilakukan tanpa adanya rasa malu. mfgu2

Fanatik buta terhadap tokoh yang digadang-gadangkan akan menjadi presiden berikutnya dibenarkan, dibolehkan, atau bahkan dianjurkan. Namun apabila fanatik terhadap Islam, Muhammad Rasulullah, dan Al Qur’an tidak dibenarkan, engku akan ditangkap dan dimasukkan ke Kandang Situmbin. Na’uzubillah..

Pada saat sekarang, negara ini sedang terpecah dua kepada dua kelompok yang mendukung dua pasangan calon pemimpin di republik ini. Saling hujat dan fitnah telah menjadi makanan sehari-hari terutama di ranah maya. Dari orang muda hingga orang tua,  menjadi hidangan sehari-hari bagi masyarakat di republik ini.

Kami tak hendak membela siapa-siapa sebab yang namanya manusia tiadalah yang sempurna, mesti ada kekurangannya. Namun dari pada itu, semakin lama kami pelajari dan dicari tahu perihal perkara kedua calon pemimpin ini maka semakin banyaklah keraguan kepada mereka dibuatnya. Islam ialah landasan utama bagi kami dalam menilai dan menentukan arah pilihan namun alangkah sedih hati kami karena kedua calon presiden ini sama-sama miskin pengetahuan mereka akan Islam.

Sedih dan takut hati kami, walau salah satu pasangan calon mendapat dukungan yang ramai dari kalangan ulama namun sebagai kepala keluarga dia dapat dikatakan tak berhasil  dalam memimpin keluarganya menuju ke jalan Islam. Dalam keluarganya, hanya dia seorang yang muslim adapun dengan anak lelaki satu-satunya menjadi perancang mode di Perancis. Continue reading “Kini, Tiadalagi Sifat Pandeka”

Pemurtadan di Minangkabau Bag.11 (Penghabisan)

528087_322940984433553_1963850979_n

Gambar: Internet

Sesungguhnya, berbagai kasus pemurtadan yang menimpa Alam Minangkabau ini telah lama berlangsung semenjak dari kedatangan orang Eropa ke Negeri kita. Dimulai dengan para gundik asal Minangkabau yang memiliki anak dari orang kafir (Eropa & Cina) menjadi korban pertama.

Banyak penyebab seorang Minangkabau akhirnya berkeputusan untuk murtad. Diantara penyebab itu ialah:

  1. Karena faktor pernikahan, dimana pada awalnya pasangan yang hendak menikahi bersedia masuk Islam. Namun selepas memiliki anak, mulai membuat perkara dengan kembali ke agama Nasrani lalu “meminta” pasangannya untuk ikut pindah agama. Apabila menolak maka akan diceraikan (digugat cerai bagi yang lelaki) dan hak asuh atas anak-anak akan diambil alih.
  2. Karena faktor pengalaman pribadi (trauma dengan adat dan agama di kampung) seperti yang menimpa David Stephan Sjafiroeddin. Atau seperti pengalaman salah satu pasangan murtad dimana sang isteri berasal dari M*ni*ja* dan sang suami dari Si*ung*ang. Si isteri memutuskan pindah agama karena trauma melihat salah seorang saudara perempuannya dipaksa untuk menikah dengan seorang ustadz yang telah beristeri empat.
  3. Ada pula faktor ekonomi, merupakan celah yang paling banyak dimanfaatkan oleh para pemurtad.
  4. Dibujuk, dipaksa, dirayu seperti yang terjadi pada Wawah pada tahun 1999 silam.
  5. Salah didikan semenjak kecil dimana ilmu agama dan adat kurang ditanama dalam kesadaran setiap anak. Dengan minimnya pengetahuan mereka terhadap illmu agama memudahkan bagi pemurtad untuk memanipulasi fikiran mereka. Seperti yang terjadi pada DSS
  6. Minimnya pengetahuan mereka atas ilmu agama juga menjadi pembuka jalan untuk masuknya berbagai ideologi yang bertentangan dengan Islam. Akhirnya pendapat yang menyatakan “Agama adalah penghambat kemajuan dan harus disesuaikan dengan perkembangan zaman..” tertanam kuat dalam benak mereka. Akibatnya ancaman pemurtadan seperti yang pada saat sekarang ini kita perbincangkan bagi mereka bukan persoalan sebab orang-orang seperti ini berprinsip “Agama itu urusan saya dengan tuhan, jadi tak boleh seorangpun dapat mengintervensi saya..”

Faktor-faktor yang kami sebutkan di atas merupakan sebagian kecil dari beberapa faktor lainnya. Perlu pengkajian lebih dalam mengenai permasalahan ini, semoga saja diantara engku dan encik sekalian ada yang berkenan untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan ini. Continue reading “Pemurtadan di Minangkabau Bag.11 (Penghabisan)”

Keheranan Kami

Empat, perlambang dari Revolusi Ikhwan di Mesir. Dicetuskan oleh PM. Erdogan dari Turki.

Empat, perlambang dari Revolusi Ikhwan di Mesir. Dicetuskan oleh PM. Erdogan dari Turki.

Kami dapati juga sampai hari ini di ranah fesbuk orang-orang yang menaruh benci dan kesumat tatkala melihat dan membaca status ataupun tautan yang menunjukkan kepedulian kepada saudara-saudara kita yang tengah di zhalimi di Mesir. Rupanya berbagai macam gambar dan berita menyayat hati dari Mesir tak dapat mengetuk hati mereka. Sudah serupa batu agaknya hati mereka itu.

Kami terkenang akan petikan ayat Al Qur’an yang kira-kira begini bunyinya “Apabila Allah telah menutup mata dan hati mereka, telah membelenggu kaki dan tangan mereka, maka tiada daya dan upaya bagi mu selain berserah diri kepada Allah..

Kami juga pernah mendengar seorang ulama berwasiat yang wasiatnya tersebut didasarkan kepada Hadist Nabi SAW “Janganlah engkau berdebat karena berdebat dapat mematikan hati. Jangan pula engkau hiraukan cacian dan makian orang-orang kafir, kufur, dan munafik terhadap Islam. Karena apabila kamu membalasnya maka mereka akan kembali membalas dengan cacian yang lebih kejam..Continue reading “Keheranan Kami”

Indonesia&Mesir: Riwayat Mu Kini..

Kami kan selalu bersama, Insya Allah..

Kami kan selalu bersama, Insya Allah..

Mesir, atau orang Arab menyebutnya dengan Qibthi. Orang Barat mengenalnya sebagai pusat peradaban kuno yang konon kabarnya memiliki peradaban yang sangat tinggi pada masa lalu. Para Masonic[1] berpandangan Mesir itu serupa tanah suci mereka. Karena sesungguhnya mereka melanjutkan tradisi sihir yang pernah berjaya di Mesir pada masa dahulu.

Semenjak berakhirnya Perang Dunia Kedua, Mesir diperintahi oleh orang-orang dengan Mazhab Sekuler. Walau sebagian besar menginginkan Negara Islam namun karena kekuatan Angkatan Bersenjata dibawah kendali mereka. Maka semenjak saat itu hingga kini Tiran Kekerasan selalu merajalela di Negeri Mesir.

Kanan: M. Rasjidi, Haji Agus Salim, & Hasan Al Bana.

Kanan: M. Rasjidi, Haji Agus Salim, & Hasan Al Bana.

Gerakan Ikhwanul Muslim yang dilahirkan oleh Syekh Hasan Al Bana dimana pengaruhnya hampir selalu ada di setiap negeri Islam ditekan sedemikian rupa. Para pemimpin dan aktivis mereka ditangkap dan kemudian disiksa bahkan ada yang dibunuh (al Bana & Sayyid al Qutubh. Berbagai konspirasi dirancang untuk menghancurkan gerakan Ikhwan ini. Seperti dituduh sebagai fanatik dan radikalis. Pernah juga dilarang keberadaannya semasa Rezim Mubarak. Namun pengaruh dan ajaran mereka tidak pernah mati.

Selepas kehancuran Mubarak, gerakan Ikhwan bangkit dan mendapat banyak sokongan dari rakyat. Pemilu mereka menangkan walau tidak secara mutlak, karena pengaruh dari ajaran mereka telah dikebiri oleh rezim sebelumnya. Presiden terpilih pertama secara demokrasipun dari golongan mereka.

Bung Syahrir dan Hasan al Bana (Tengah) Kunjungan Bung Syahrir ditemani oleh Nazir St. Pamuncak, M.Z.Hassan ke Kantor Pusat Ikhwanul Muslim di Mesir. Kunjungan tersebut guna mengucapkan terimakasih atas sokongan yang begitu kuat dari Hasan al Bana, Ikhwan, & Pemerintahan Mesir atas kemerdekaan Indonesia.

Bung Syahrir dan Hasan al Bana (Tengah) Kunjungan Bung Syahrir ditemani oleh Nazir St. Pamuncak, M.Z.Hassan ke Kantor Pusat Ikhwanul Muslim di Mesir. Kunjungan tersebut guna mengucapkan terimakasih atas sokongan yang begitu kuat dari Hasan al Bana, Ikhwan, & Pemerintahan Mesir atas kemerdekaan Indonesia.

Ikhwan yang sangat Islami (religius), yang mengajarkan agar Dunia Islam kembali ke pokok ajaran Tauhid yang Al Qur’an dan Sunnah Nabi menjadi ancaman utama bagi kepentingan Barat. Dengan terang-terangan Presiden Mursi dan para pimpinan Ikhwanul Muslim menyatakan akan membebaskan Palestina. Dan ini merupakan tanda tangan untuk kehancuran mereka yang kesekian kalinya.

Konspirasipun disusun untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Pemerintahan yang disyaratkan oleh Barat dan Dunia Moderen saat ini, dimana harus dipilih berdasarkan proses demokrasi. Pemerintahan ini pula yang hendak dihancurkan oleh para Sekuleris. Mereka benci dengan Syari’at Islam, mereka khawatir dengan dominasi Ikhwanul Muslim di Parlemen yang tengah melakukan Amandemen terhadap Undang-Undang Dasar Mesir. Takut kalau pada undang-undang baru penuh dengan unsur-unsur Syari’at Islam. Continue reading “Indonesia&Mesir: Riwayat Mu Kini..”

Perhubungan Si Elang

images

ilustrasi gambar: internet

Sebagai makhluk “cacat” dimana kecacatannya tidak dapat dilihat dan disadari oleh binatang-binatang di sekitar serta anggapan mereka bahwa dirinya bukanlah cacat melainkan menderita penyakit “tidak pandai” bergaul. Hal ini telah menjadi siksaan tersendiri bagi Si Elang, dianggap egois, tidak pandai berkomunikasi dengan makhluk lain, tidak dapat bekerja sama dengan makhluk lain, dan lain sebagainya.

Dahulu dimasa kepemimpinan Rangkayo Kuciang Parsi, Si Elang termasuk anak buah kesayangan dan andalan bagi induk semangnya. Diikutkan dalam berbagai kegiatan, tidak pernah mendapat teguran ataupun tumpahan amarah dari induk semangnya. Dan yang utama ialah apabilah Rangkayo Kuciang Parsi menginginkan sesuatu, maka dia akan menyuruh dengan lemah lembut kepada Si Elang.

Namun itu dahulu, sekarang Rangkayo Kuciang Parsi telah dipindahkan dari lembah. Tidak lagi diberi jabatan ataupun kekuasaan sebagai akibat dari sikap keras kepalanya ditambah dengan tipu muslihat para pembesar di Kerajaan Rimba. Memang begitulah kekuasaan itu sesungguhnya, selama ini Si Elang hanya membacanya dari kitab-kita yang berada di perpustakaan kepunyaan Tuan Guru. Tak menyangka dirinya akhirnya akan menyumpai sendiri kejadian serupa itu.

Hubungannya dengan Rangkayo Merak Jinak memanglah baik, walaupun Merak Jinak tidak sebaik Rangkayo Kuciang Parsi dalam memimpin. Dari luar, Rangkayo Merak Jinak terlihat sebagai sesosok burung betina yang halus nan lembut. Dan memanglah demikian adanya, dia memang lembut, tidak pernah mengasari para anak buahnya berbeda dengan Rangkayo Kuciang Parsi.

Namun yang namanya binatang, mereka sudah terbiasa diperintah dengan kekerasan dan kekasaran. Maka dimasa kepemimpinan Rangkayo Merak Jinak ini mereka menjadi lepas kendali. Karena merasa induk semang mereka lemah dan tidak memiliki daya apapun untuk memberikan teguran ataupun hukuman kepada mereka. Telah beberapa kali diantara mereka menunjukkan kekerasan dan kekurang-ajaran dihadapan binatang-binatang lainnya.

Yang menjadi induak angkang (biang kerok) ialah ketiga ekor Anjing Hutan. Dahulu dimasa kepemimpinan Rangkayo Kuciang Parsi mereka tak berkutik, begitu mereka mengeluarkan salakan maka dengan segera Rangkayo Kuciang Parsi balik memberikan eongan mengancamnya. Bahkan tak jarang Rangkayo Kuciang Parsi sampai-sampai mengeluarkan kukunya yang tajam untuk mengancam ketiga anjing ini. Continue reading “Perhubungan Si Elang”