Ikhtiar untuk 2 Desember 2016

Gambar: Disini

Gambar: Disini

Unjuk rasa tanggal 4 November 2011 (411) nan silam telah menyiutkan nyali Kaum Munafiq dan Kafirun. Cemas mereka melihat umat Islam dari berbagai perkumpulan, aliran pemahaman, dan latar belakang dating berkumpul di Jakarta. Tak hanya itu, kaum non muslimpun ikut bergabung dalam unjuk rasa akbar ini. Satu tuntutan yakni hukuman bagi sang penista agama, dimana sepekan kemudian keluar keputusan menetapkan Yang Bersangkutan menjadi tersangka. Walau telah ditetapkan menjadi tersangka, kericuhan justeru bertambah, karena Yang Bersangkutan tidak ditahan oleh pihak nan berwenang. Alasannya karena Yang Bersangkutan tidak akan melarikan diri ataupun menghilangkan barang bukti. Sungguh terpana orang-orang, kebanyakan tersangka apakah itu dari kalangan rakyat biasa ataupun pejabat langsung ditahan apabila sudah mendapat predikat “tersangka”. Yang membuat heran lagi, disaat Yang Bersangkutan menjalani pemeriksaan, dia diiringi oleh banyak politisi dari salah satu partai politik yang selama ini dikenal amat keras penentangannya terhadap Islam. Continue reading “Ikhtiar untuk 2 Desember 2016”

Muslim Berstandar Ganda?

Salah satu status di Akun yang kami sangka selama ini Islami.

Salah satu Propaganda di status pada salah satu Akun yang kami sangka selama ini Islami.

Oleh: Jonru

Di Indonesia, ada sejumlah umat Islam yang menyerukan kita agar patuh pada pemimpin, walau ia pemimpin yang dzalim. “Kita harus sabar dan mendoakannya,” ujar mereka.

Namun anehnya:
Orang-orang yang berpendapat serupa ini justeru mendukung kudeta terhadap Mursi, Presiden Mesir. Padahal Presiden Mursi terbukti sebagai Presiden Islami yang sangat kukuh dan kuat keinginannya untuk menegakkan Syiar Islam. Continue reading “Muslim Berstandar Ganda?”

Demi Pencitraan Sang Raja

Picture: Here

Baru sehari Sang Raja berada di Bandar Padang, sudah ramai gambarnya kami dapati di internet. Dari sekian banyak gambar ada satu nan menarik hati kami. Sebuah gambar nan menunjukkan Sang Raja ikut shalat berjama’ah pada salah satu masjid di Bandar Padang, jadi makmum ia, ikut pula Tuan Gubernur. O ya, kabar nan beredar Sang Raja datang ke sini atas undangan Tuan Gubernur, benarkah? Na’uzubillah.. Continue reading “Demi Pencitraan Sang Raja”

Para Mutan Minang

Tokoh Dracul yang diputar-balikkan sosoknya pada filem terbaru tentang dirinya yang berjudul “Dracula Untold”. Yang Jahat menjadi Baik dan Yang Baik menjadi Jahat di Filem ini. Ada kesamaan, serasa mengalami De Ja Vu kami dibuatnya,,[Picture: Here]

Akhirnya Sang Raja sampai juga ke Minangkabau ini “dengan membawa seluruh keluarganya” kata salah satu media nan kami baca. Sungguh kami heran, gerangan apa nan mendorong Dia untuk datang ke negeri ini? Menang ataupun kalah ia tiada akan berarti sebab suara orang Minang ini tiada seberapa dan tiada menentukan. Lebih menentukan suara di Jawa.

Akal apa yang sedang dijalankannya? Atas saran dari siapakah langkah politik nan satu ini? Siapa nan memberi ide? Continue reading “Para Mutan Minang”

Kediktatoran ala Indonesia

Ilustrasi Gambar: Internet

Ilustrasi Gambar: Internet

Sungguh mengejutkan di republik ini, pada hari ini, dimana faham demokrasi didewa-dewakan, serta kebebasan (liberalisme) dan keberagaman (pluralisme) menjadi Tuhan berlaku sebuah perkara yang sepatutnya berlaku apabila negara ini berada di dalam kediktatoran.

Semenjak semula – sebelum menang dalam Pemilukada – Si Pitok telah memperlihatkan tingkah pola dan jiwa yang keras, tak hendak menerima orang yang berlainan pendapat dan faham dengan dirinya, suka berkata keras dan kasar, benci dengan Islam, dan suka semaunya dalam bersikap ataupun berbicara. Yang membuat kami aneh dan tak habis fikir, beberapa orang-orang yang mengaku tercerahkan di republik ini menganggap sikap yang ditunjukkannya merupakan suatu bentuk dari ketegasan “Saya suka dengan dirinya, dianya tegas..

Dipuja-puji karena memberikan perubahan terhadap daerah yang dipimpinnya, setidaknya demikianlah anggapan sebagian orang. Namun kami yang pandir ini tiada dapat melihat perubahan itu. Mungkin karena kami tiada tinggal di seberang sana.

Sungguh tertawa kami dalam hati “Kalaulah orang Islam yang berkelakuan serupa dia pastilah sudah dituduh dan dijuluki fanatik, radikal, dan fundamentalis..” Continue reading “Kediktatoran ala Indonesia”