Data Sementara Peserta 212

Sumber Gambar: Klik Disini

Sumber Gambar: Klik Disini

JUMLAH PESERTA AKSI DAMAI 212 : 7,434,757
UPDATE PADA: 12/2/16 1:02 AM
(MOHON: Cek, Klarifikasi, Tambahin, kurangin dengan data yang lebih akurat)
sumber: berbagai media

120 Aceh (2 Bus)
100 Aceh tamiang (Kapal Laut)
4,000 Aceh lainnya (Kapal Laut)
6,000,000 Adzikra
6,300 Agam & Bukittinggi (bus)
660 Arek Lacor Pamekasan
2,500 Balikpapan (10 pesawat)
?? Bandung (Konvoi motor)
200 BANDUNG (Masjid Salman) (bUS)
1,000 Banten (Jalan Kaki) Continue reading “Data Sementara Peserta 212”

Tausyiah Buya Gusrizal Gazahar

ABI 3 0212
Sumber Gambar: Disini

Sumber Gambar: Disini

*Tausyiah Buya Gusrizal Gazahar*

(Ketua Umum MUI SUMBAR)
_Alhamdulillaah….._
_Wassalatu wassalamu ‘ala Rasulillaah wa’ala alihi wasahbihi wamanwalah_
_Amma Ba’ad_
Habieb Riziq Shihab
Bapak Kapolri
Seluruh Ulama
Ketua GNPF dan Seluruh Pengurus
_Ayyadakumullaah_
Banyak orang bertanya, kenapa masyarakat Ranah Minang tumpah ruah ke Jakarta.
Kami datang untuk menunjukkan, bahwa kami menghargai kebhinekaan. Karena bangkitnya ummat Islam, bukan karena tidak menghargai kemerdekaan. Kami tidak ingin mulut seseorang di Republik ini merusak kebhinekaan itu.

Continue reading “Tausyiah Buya Gusrizal Gazahar”

Kesaksian Ippho Santosa [212]

SUmber Gambar: Klik Disini

SUmber Gambar: Klik Disini

Ippho Santosa – ipphoright:

Sesuai labelnya, Aksi 212 beneran damai alias super damai. Sejatinya Aksi 411 juga sangat damai. Dan ini tidak mudah, apalagi kalau ditilik dari jumlah massa yang masing-masing aksi mencapai lebih 2 juta orang (cek Google Earth). Ramai tapi relatif damai.
Ya, ini aksi bermartabat. Boleh diadu dengan unjuk rasa manapun sedunia sepanjang sejarah, termasuk negara-negara maju yang ngakunya lebih demokratis. Adakah seramai dan sedamai ini? Kapolri saja mengakui, tak satu pun pohon tumbang.

Continue reading “Kesaksian Ippho Santosa [212]”

Ikhtiar untuk 2 Desember 2016

Gambar: Disini

Gambar: Disini

Unjuk rasa tanggal 4 November 2011 (411) nan silam telah menyiutkan nyali Kaum Munafiq dan Kafirun. Cemas mereka melihat umat Islam dari berbagai perkumpulan, aliran pemahaman, dan latar belakang dating berkumpul di Jakarta. Tak hanya itu, kaum non muslimpun ikut bergabung dalam unjuk rasa akbar ini. Satu tuntutan yakni hukuman bagi sang penista agama, dimana sepekan kemudian keluar keputusan menetapkan Yang Bersangkutan menjadi tersangka. Walau telah ditetapkan menjadi tersangka, kericuhan justeru bertambah, karena Yang Bersangkutan tidak ditahan oleh pihak nan berwenang. Alasannya karena Yang Bersangkutan tidak akan melarikan diri ataupun menghilangkan barang bukti. Sungguh terpana orang-orang, kebanyakan tersangka apakah itu dari kalangan rakyat biasa ataupun pejabat langsung ditahan apabila sudah mendapat predikat “tersangka”. Yang membuat heran lagi, disaat Yang Bersangkutan menjalani pemeriksaan, dia diiringi oleh banyak politisi dari salah satu partai politik yang selama ini dikenal amat keras penentangannya terhadap Islam. Continue reading “Ikhtiar untuk 2 Desember 2016”

Info terkini ttg kinerja Pemda DKI.

Picture: Here

Picture: Here

Buat pengetahuan dan tambahan bahan kampanye:
*Inilah kinerja AHOK yg selama pegang DKI Jak.. audit BPK* 😬😬😬😬 😬😬 *Jangan Mau Dibohongin & Dibodohin pakai Opini Kinerja Baik dari media2 yg mereka kuasai (Bagian 1)*

Selama ini, banyak diopinikan bahwa kinerja Ahok , Gubernur yang juga *tersangka penistaan agama, itu baik.* Sayangnya, meski akses informasi demikian luas untuk melakukan analisis klaim tersebut, belum ada yang melakukan evaluasi secara komprehensif. Realitanya ternyata tidak sedikit indikator kinerja kunci Ahok yang *lebih buruk* dari Fauzi Bowo, Gubernur Kumis. Padahal Ahok memerintah DKI Jakarta dengan kondisi yang jauh sangat nyaman jika dibandingkan dengan Fauzi Bowo. Pada masa Ahok, APBD DKI memiliki nilai hampir 2X lebih lipat dari dari nilai APBD Fauzi Bowo. Selain itu, modal sosial dan dukungan buzzer yang dimiliki oleh Ahok juga jauh lebih besar ketimbang Fauzi Bowo. Continue reading “Info terkini ttg kinerja Pemda DKI.”