Gurita Kapitalis [rokok]

PIcture: Here

Pernahkah tuan kenal dengan satu daerah yang terkenal sebagai daerah penghasil kretek di republik ini? Mungkin ada beberapa daerah yang terkenal sebagai tempat penghasil tembakau terbesar di republik ini. Dan dari daerah-daerah tersebutlah dipasok kebutuhan tembakau untuk membuat rokok yang ramai dihisap oleh tak hanya lelaki namun beberapa Kaum Hawapun ikut pula.

Namun tahukah engku bahwa tembakau-tembakau nan sangat besar kebutuhannya itu bagi pabrik rokok tak hanya ditanam di kebun-kebun milik perusahaan melainkan dari kebun-kebun milik rakyat. Dalam bayangan kami tentulah sejahtera para petani tembakau itu sebab rokok  yang setiap hari – bahkan ada yang merokok di atas satu bungkus sehari – dibeli itu akan mendatangkan nilai beli yang tinggi bagi hasil panen tembakau di kebun-kebun mereka. Sungguh suatu fikiran nan teramat lugu, polos, atau pandir?

Salah seorang kawan nan bekerja di daerah penghasil tembakau itu menuturkan bahwa sebenarnya sudah menjadi semacam mafia semenjak tembakau berada di tangan petani hingga sampai ke dalam gudang pabrik.

Tembakau-tembakau itu mesti dibeli oleh cukong atau toke tertentu (yang kebanyakan berkebangsaan C*na) dan kemudian baru bisa masuk gudang. Sebab kalau diantarkan langsung oleh para petani ke gudang maka jarang yang tembus – mau dibeli – oleh gudang. Orang-orang gudang itu hanya hendak membeli dari para toke atau cukong tersebut.

Tatkala kami tanya “Tiadak seorangpun petanikah yang berkenan di hadapan orang gudang itu tuan?”

“Ada beberapa orang saja engku, tergadung pergaulan dan relasi mereka..” jawab kawan nan ditanya.

Serupa agaknya kejadian nan menimpa kaum proletar kalau boleh meminjam bahasa Kaum Komunis. Dimana-mana selalu sengsara dan menjadi korban. Sangat mirip dengan Piramida kaum Kapitalis itu dimana rakyat jelata (proletar) berada di lapis paling bewah, yang menanggung beban dan derita.

Beruntung daerah kita (Sumatera Barat dan Minangkabau) bukanlah suatu daerah yang kaya akan Sumber Daya Alam. Sebab kalau kaya tentulah sudah berlaku pula praktek jahanam itu di negeri kita.

Belum begitu besar potensi kekayaan alam di negeri kita sudah berlaku perkara nan demikian. Tengoklah kepada negeri-negeri nan maju pertanian mereka. Hasil pertanian mereka dibeli oleh cukong ataupun toke,  masih beruntung cukong ataupun toke itu orang Minang jua. Lalu dijual ke luar daerah atau bahkan sampai ke Singapura.

Demikianlah keadaan nan berlaku, masih belum terlambat bagi kita. Kemajuan dan peruntungan nan telah kita rencanakan dan hendak kita capai tiada mesti dibatalkan ataupun ditunda. Namun kita mesti menyiapkan seperangkat aturan (regulasi) yang nantinya akan melindungi dunsanak-dunsanak kita yang lemah dari segi pengetahuan, dari segi perniagaan, pengalaman, dan lain sebagainya.

Disinilah peran pemerintah diperlukan dan dibutuhkan yakni “Melindungi Rakyatnya” dengan cara menghasilkan suatu produk hukum yang akan memberi ganjaran kepada para kalipitalis dan kaki-tangannya.

One thought on “Gurita Kapitalis [rokok]

Leave a comment