Aku menjumpai pangeran -pangeran yang biadab, uskup yang pemabuk, hakim yang dapat disuap, pelanggan yang tak jujur, klien yang tukang jilat, orang yang suka melanggar janji, teman-teman pendengki, dan hampir semua orang penuh ambisi..
Adelard dari Bath dalam Questions and Natural dalam
Jonathan Lyons. The Great Bait Al-Hikmah; Kontribusi Islam dalam Peradaban Barat. Noura Book. Jakarta, 20013 (Hal..182)
Ilustrasi Gambar: Internet*
Dimasa sebelum hingga berlangsungnya Perang Salib, Daratan Eropa ialah kawasan yang gelap, barbar, jauh dari peradaban, penuh dengan ketidak adilan, penindasan, dan jauh dari ilmu pengetahuan. Sangat berbanding terbalik dengan keadaan pada zaman sekarang.
Disadari atau tidak, diakui atau tidak, berbagai tradisi dalam kebudayaan masyarakat Barat terutama tradisi yang ‘berada’ sesungguhnya berasal dari kebudayaan Islam pada masa lalu.
Seperti kebudayaan menulis, sesungguhnya bangsa-bangsa Timur lebih dahulu mengenal kebudayaan tulisan apabila dibandingkan Bangsa Barat seperti masyarakat Babilonia di Irak, Persia, Mesir, India, Cina, dan berbagai bangsa-bangsa lainnya.
Bangsa Barat sendiri menyalin tradisi atau kebudayaan menulis tersebut dari Bangsa Arab yang bersentuhan langsung dengan mereka pada saat Perang Salib dan Pasca Perang Salib. Bahkan dimasa itu bangsa Barat belum mengenal sabun dan parfum, mandi hanya sesekali, oleh karena itu berbagai macam penyakit banyak beredar di kalangan rakyatnya. Continue reading “Kembali Ke Zaman Gelap” →