Riza Khalid
Sumber Gambar: Disini
Di awal bulan nan penghabisan di tahun 2015 ini, orang Minangkabau di kejutkan dengan sebuah ucapan nan keluar dari mulut Muhammad Riza Chalid seorang saudagar Minyak terkenal di republik ini. Ucapan nan membuat sekalian orang Minangkabau geram bukan kepalang itu ialah “Propinsi Dajjal..” nan dituduhkan kepada propinsi nan terletak di pantai barat pulau Andalas ini. Ucapan tersebut terlontar dari mulutnya dalam percakapan dengan Ma’roef Syamsoeddin Kepala Perusahaan Emas asal Amerika untuk republik ini.
Sungguh sebagian besar orang Minangkabau terkejut mendengar pernyataan tersebut kemudian geram bukan kepalang. Namun sebagian kecil hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum mendengarnya. Kenapa demikian?
Engku, rangkayo, serta encik sekalian. Terkenang kami dengan pernyataan salah seorang Umat SEPILIS beberapa tahun nan lampau “Menurut kalian Ahmadiyah itu sesat. Namun menurut Ahmadiyah, kalianlah nan sesat..” Hal mana diperlakukan oleh orang sekarang, bukan tersangka nan salah melainkan aparat penegak hukum nan salah, kenapa menyadap tiada minta izin dahulu..
Adalah sudah menjadi adat, tabi’at, serta watak bagi para saudagar nan telah menjadi hamba dunia. Tak hanya saudagar, para pemimpin daerahpun sudah demikian pula. Bahwa kepentingan investor (kapitalis/pengusaha) perlu dijaga dan mereka sangat perlu diberi pelayanan nan sangat memuaskan agar hendak menanamkan uangnya di negeri kita. Entah siapa nan menanamkan ajaran sesat tersebut, ada orang nan hendak menjajah negeri kita mesti kita terima, elu-elukan, dan layani serupa babu melayani tuannya.
Maroef Sjamsoeddin
Sumber Gambar: Disini
Bagi para kapitalis ini, semakin banyak tanah mereka miliki maka semakin baiklah itu. Semakin mudah suatu negeri dimasuki untuk dimiliki tanahnya maka negeri itu akan dipuja-puja serta para pejabatnya akan digemukkan. Karena kepemilikan lahan sangat perlu bagi mereka, dapat mereka jadikan perkebunan, pertambangan, lokasi pabrik, membangun gedung, dan lain sebagainya. Continue reading “Propinsi Dajjal ?” →