Tausyiah Buya Gusrizal Gazahar

ABI 3 0212
Sumber Gambar: Disini

Sumber Gambar: Disini

*Tausyiah Buya Gusrizal Gazahar*

(Ketua Umum MUI SUMBAR)
_Alhamdulillaah….._
_Wassalatu wassalamu ‘ala Rasulillaah wa’ala alihi wasahbihi wamanwalah_
_Amma Ba’ad_
Habieb Riziq Shihab
Bapak Kapolri
Seluruh Ulama
Ketua GNPF dan Seluruh Pengurus
_Ayyadakumullaah_
Banyak orang bertanya, kenapa masyarakat Ranah Minang tumpah ruah ke Jakarta.
Kami datang untuk menunjukkan, bahwa kami menghargai kebhinekaan. Karena bangkitnya ummat Islam, bukan karena tidak menghargai kemerdekaan. Kami tidak ingin mulut seseorang di Republik ini merusak kebhinekaan itu.

Continue reading “Tausyiah Buya Gusrizal Gazahar”

Baju Kurung, the Blue Print

Baju kurung nan dipakai perempuan dahulu

“Engku, telah gaduh orang dikarenakan engku. Sungguh engku tiada pandai menimbang rasa, tiada hendak mempertenggangkan orang..!!” ucap seorang kawan di seberang sana. Kami terdiam dan faham akan maksud perkataannya.

“Dimanakah nan salah itu engku?” tanya kami hendak memastikan.

“Kenapalah mesti engku tulis pula, biarkan sajalah mereka itu. Kalaupun salah, merekalah nan akan menanggung dosa. Engku fikir dosa orang itu engku yang menanggungnya!?” kami tersenyum, sudah berulang kali kami dapati jenis manusia serupa ini, sekular dan individualis. Lupa ia dengan ajaran agama untuk saling menyapa, mengingatkan, dan memberi tahu perihal kebaikan (ajaran Islam). Kalau tidak disampaikan maka ianya akan menjadi hutang yang akan dituntut oleh orang tersebut di hadapan Allah Ta’ala kelak di Padang Masyhar.

Itulah potongan percakapan kami dengan salah seorang kawan. Kini marilah kita coba dudukkan persoalannya. Sebab sejauh pengamatan kami ada yang berkenan dan ada yang tidak berkenan dengan apa nan telah kami tuliskan itu. Seperti kata pepatah di negeri kita; rambut boleh sama hitam, isi kepala berlainan. Continue reading “Baju Kurung, the Blue Print”

Budaya Latah

Picture Source: Here

Ondong Aia-ondong dadak
Galak urang-galak lo awak
Nan digalak an urang, AWAK.. 
[Pepatah Minang]

Telah banyak yang memuji keindahan alam propinsi Sumatera Barat ini, dan telah banyak pula pelancong yang datang memuji-muji kemolekan alam Ranah Minang tersebut. Banyak usul saran yang masuk, kesemuanya berkata “Majukanlah dunia pelancongan (kepariwisataan) di Sumatera Barat. Dibandingkan Pulau Para Dewa, Sumatera Barat jauh lebih cantik. Hanya kalah dalam pelayanan dan pengelolaan saja..”

Maka, hampir semua kepala daerah di Sumatera Barat menjadi kan pelancongan sebagai tujuan utama (prioritas utama) dalam rancangan (program) pemerintahan mereka. Maksudnya hanya satu, pelancongan maju, maka akan besar pemasukan bagi daerah, dan pembangunan akan lebih cepat. Intinya ialah: uang masuk lebih banyak dan lebih besar dan daerah kita akan terkenal ke seantero bumi. Continue reading “Budaya Latah”

Watak Pembangkang

Salah satu kejadian baru-baru ini nan membuat heboh [Sumber Gambar: Disini]

Telah banyak kami dengar orang-orang di rantau mencemooh watak (mental) orang Minangkabau yang tiada pandai melayani orang nan datang. Kata mereka “Bagaimana pelancongan (pariwisata) itu hendak dikembangkan kalau melayani orang datang saja tiada pandai. Kasar dan maunya hendak dilayani orang awak ini. Berlainan dengan daerah di Pulau Seberang sana, mereka ramah-ramah dan pandai melayani..”

Tersenyum kami mendengarnya “Tiada mengapa engku, baguslah demikian. Tanda orang Minangkabau ini tiada mudah diperintah, dipandir-pandirkan, terpengaruh dengan pencitraan, dan mudah dimasukkan ke dalam Karung oleh Media. Kami sendiri tiada sesuai dengan keinginan (ambisi) sebagian besar kepala daerah di negeri kita nan hendak mengembangkan dunia pelancongan..” jawab kami ringan. Continue reading “Watak Pembangkang”

Para Mutan Minang

Tokoh Dracul yang diputar-balikkan sosoknya pada filem terbaru tentang dirinya yang berjudul “Dracula Untold”. Yang Jahat menjadi Baik dan Yang Baik menjadi Jahat di Filem ini. Ada kesamaan, serasa mengalami De Ja Vu kami dibuatnya,,[Picture: Here]

Akhirnya Sang Raja sampai juga ke Minangkabau ini “dengan membawa seluruh keluarganya” kata salah satu media nan kami baca. Sungguh kami heran, gerangan apa nan mendorong Dia untuk datang ke negeri ini? Menang ataupun kalah ia tiada akan berarti sebab suara orang Minang ini tiada seberapa dan tiada menentukan. Lebih menentukan suara di Jawa.

Akal apa yang sedang dijalankannya? Atas saran dari siapakah langkah politik nan satu ini? Siapa nan memberi ide? Continue reading “Para Mutan Minang”

Kegelisahan di Pusat

Piture: Here

Tampaknya berita ini sudah lama namun kami baru mendapatinya, ditautkan oleh seorang kawan di akun fesbuknya. Setelah kami selidiki lebih lanjutnya, setidaknya satu media nasional dan satu lagi media lokal telah menurunkan berita perihal hasil survei tersebut. Tapi ada untungnya kami terlambat mendapatkan berita ini, sebab setidaknya pertanyaan kami pada waktu belakangan ini terjawab.

Tatkala membaca status serupa ini, pada mulanya kami agak kesal dan merasa tersinggung namun hanya sekejap. Perlahan-lahan senyum terulas dibibir kami. Buat apa diributkan hasil survei dari orang ini, tiada berguna. Apabila kita ribut maka akan senanglah hatinya, bertambah populer dan terkenal dia beserta lembaga surveinya. Dan bertambah gedang pula kepalanya.

Kesal dan geram dengan cepat sirna berubah menjadi rasa bangga, sebab dengan hasil survei ini dia telah membuktikan bahwa kami orang Minang ini ialah bangsa intelektual, bangsa terdidik. Mengutip pernyataan dari salah seorang pengamat yang dimuatkan beritanya pada salah satu media nasional:  Continue reading “Kegelisahan di Pusat”