Indonesia & Kemerdekaan Malaysia

Secuil Kisah

Kami pernah bersua dengan sebuah keluarga dari keturunan orang tujuh jenjang[1] di kampungnya. Dengan pongahnya dia berujar “Saya ini keturunan orang asli, datuk saya merupakan pemimpin dari sekalian datuk di negeri ini. Sebab kami “urang asa”[2]. Berbeda dengan keluarga itu yang baru semenjak neneknya datang ke negeri ini. Mereka itu merupakan “kamanakan di bawah lutuik”[3], lebih rendah derajatnya dari kami..”

Sedangkan keluarga yang dimaksud mengetahui perihal ciloteh tersebut. Mereka hanya diam tak menanggapi, tetap hidup tenang, berusaha, menyekolahkan anak-anak, dan berikhtiar merubah nasib. Akhirnya anak-anaknya berjaya karena dididik dengan baik. Kehidupan keluarga terangkat, dan mereka dihormati di kampung.

Kehidupan keluarga ini sangat berbeda dengan keluarga bangsawan tadi yang orangtuanya keras, suka mengatur, pendidikan anak-anak mereka tidak diperhatikan. Kalaupun ada yang sudah menikah, kehiduapn perkawinan anak-anaknya dicampuri. Anaknya menjadi petani, atau berkuli kepada orang lain. Harta pusako dijual ataupun tergadai. Hidup miskin melarat, rumah buruk tak dapat diperbaiki sebab tak ada uang. Kerja mereka hanya mengubar cerita perihal darah bangsawan keluarga mereka..

Tanggal 31 Agustus kemarin, saudara-saudara kita Bangsa Melayu di Malaysia merayakan hari kemerdekaannya dari Inggris. Tepatnya Malaysia merdeka pada pukul 9.30 (waktu Malaysia) tanggal 31 Agustus tahun 1957, sebelas tahun setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya atau  tiga tahun satu bulan setelah Indonesia mendapat pengakuan merdeka dari Belanda. Pada tahun 1957 tersebut kemerdekaan Malaysia hanya sebatas Tanah Semenanjung saja, sebab Sabah dan Serawak masih dalam kekuasaan Inggris. Baru pada tahun 1963 kedua daerah dibagian utara Pulau Kalimantan tersebut bersatu membentuk wilayah persekutuan dengan Tanah Semenanjung. Sebenarnya Brunei-pun hendak masuk ke dalam wilayah persekutuan namun karena tidak bersesuaian dengan syarat dan posisi raja serta potensi ekonomi yang cukup besar di Kesulthanan Brunei, penyatuan itu urung dilaksanakan.

Sejarah kemerdekaan Malaysia tidak seperti sejarah kemerdekaan Indonesia yang melewati jalan peperangan. Serah terima pengakuan kemerdekaan Malaysia dilakukan di sebuah stadion yang bernama “Stadium Merdeka”. Tengku Abdul Rahman merupakan tokoh yang sangat berperan dalam kemerdekaan Malaysia sebab beliaulah yang menerima pengakuan dari Duke of Gloucester, wakil Inggris untuk mengurusi Tanah Melayu. Setelah menerima pengakuan dari pemimpin tertinggi Inggris di Tanah Melayu tersebut, Tengku Abdul Rahman mengeluarkan maklumat (Proklamasi) kemerdekaan Malaysia yang bunyinya kira-kira “Dengan nama Allah, Persekutuan Tanah Melayu untuk selamanya sebuah negara yang demokratik dan Merdeka”. Setelah maklumat tersebut sekalian orang-orang yang datang meneriakkan kata-kata “Merdeka”. Selepas itu dikumandangkanlah suara Adzan..

Itulah puncak dari perjuangan rakyat Malaysia dalam usaha meraih kemerdekaannya. Usaha tersebut sesungguhnya telah berlangsung lama semenjak Portugis, Belanda, dan kemudian Inggris menginjaki kakinya di Tanah Semenanjung. Tak obahnya dengan Indonesia, perjuangan mengusir penjajahpun pernah dilalui dengan jalan pertempuran.

Namun ada cerita menarik seputar kemerdekaan Malaysia dari Inggris. Kemerdekaan yang dicemooh oleh orang Indonesia sebagai sebuah hadiah bukan didapat melalui perjuangan. Kemerdekaan yang merupakan pemberian, bukan hasil dari merebut dari tangan penjajah. Ya tuan, begitulah selamanya, tidak saja pergaulan sesama manusia yang penuh prasangka akan tetapi pergaulan antara dua negarapun demikian. Masing-masing fihak menilai dari sudut pandang dirinya sendiri, akhirnya muncullah kesalah pahaman yang berujung persengketaan.

Terdapat suatu kisah menarik perihal suatu kejadian yang terjadi di Singapura sebelum kemerdekaan Malaysia dikumandangkan. Adalah Soekarno, Hatta, dan Radjiman yang pada tanggal 8 Agustus 1945 pergi ke Saigon menemui Marsekal Terauchi dimana pada pertemuan itu dijanjikanlah Indonesia Merdeka.  Sepulangnya dari Saigon pada tanggal 13 Agustus, ketiga tokoh poilitik Indonesia ini singgah dahulu di Taiping dan bertemulah mereka ini dengan Ibrahim Yakub, salah seorang politisi Malaysia. Ibrahim Yakub menyampaikan kepada ketiga tokoh politik Indonesia tersebut agar Malaya (sebelum bernama Malaysia) juga ingin mencapai kemerdekaan dalam lingkungan Indonesia. Artinya kita berada dalam satu negara.[4]

Namun kisah ini tak berujung manis tuan, sebab Jepang kalah dan akhirnya negara Eropa kembali ke bekas jajahannya di Asia. Indonesia dan Malaysia merupakan dua koloni dengan pemilik yang berbeda, tentu saja tidaklah mungkin menjalankan rencana yang telah dicanangkan sebelumnya. Jadilah Indonesia merdeka sendiri, sebab sangat besar resikonya jika memasukkan Malaysia ke dalam Republik Indonesia.

Pada tanggal 19 Agustus dengan pesawat Jepang Ibrahim terbang ke Jakarta bersama istrinya, iparnya Onan Haji Siraj dan Hassan Hanan. Mereka di tahan untuk tinggal oleh Soekarnio agar tinggal di Indonesia guna memperjuangkan Indonesia yang merdeka. Jadilah mereka tinggal menetap di Indonesia. Atas bantuan Soekarno, Ibrahim Yakub sempat diangkat menjadi anggota Parlemen di Indonesia, hanya saja dia memakai nama Iskandar Kamel. Tatkala Soekarno jatuh dari kekuasaan, Ibrahim keluar dari dunia politik dan mendirikan sebuah bank yang diberi nama “Bank Pertiwi”. Dia menjadi dirut dari Bank tersebut hingga meninggal pada tanggal 8 Maret 1979. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.

Tuanku Abdul Rahman

Adalah sangat menarik juga ketika diketahui kisah Ibrahim Yakub yang bertemu dengan Tuanku Abdul Rahman pada tahun 1955. Ketika itu Tengku Abdul Rahman menjabat sebagai Ketua Menteri (Chief Minister) Malaya mengunjungi Jakarta atas undangan dari Soekarno. Disini kedua orang anak Semenanjung dipertemukan, mereka bersua dan sempat bertukar fikiran. Rupanya pendirian kedua tokoh Melayu ini berbeda perihal kemerdekaan Malaysia. Tengku Abdul Rahman menginginkan agar Malaysia merdeka di bawah Commonwealth Inggris. Sedangkan Ibrahim Yakub ingin agar Malaysia dan Indonesia bersatu.

Hasilnya telah dapat tuan ketahui sendiri, kedua negara ini menjadi negara terpisah. Yang satu menjadi Negara Melayu yang menjadikan Islam sebagai Agama Resmi Negara serta disaat penyerahan mandat kemerdekaan dikumandangkan pula adzan. Sedangkan yang satu menjadi Negara Republik dan atas intrik dari beberapa orang tokoh saat itu, Islam sebagai Dasar Negara dihapuskan atau digagalkan.

Entah benar atau tidak kisah tersebut di atas, namun bagaimanapun jua sangat mengelitik rasa ingin tahu kami. Apakah benar? Kalau begitu kenapa Tengku Abdul Rahman keberatan menggabungkan diri dengan Indonesia. Bukankah sama-sama Melayu dan sama-sama Islam? Entahlah tuan, namun yang pasti kita dapat sendiri menengok dari perkembangan kedua negara. Yang satu menjadikan Islam sebagai agama resmi dan melakukan perlindungan atas orang-orang Islam. Sedangkan yang satunya lagi menjadi negara sekuler.

Elok kiranya kita menilai dengan mempelajari keadaan zaman pada masa itu. Pada tahun 1955 kedekatan Soekarno dengan Komunis sudah terlihat. Arah politik luar negeri Soekarnopun sudah dapat diterka. Posisi Islampun dalam negara tidak menguntungkan. Dan Soekarno yang katanya merupakan orang yang sangat berjasa dalam memerdekakan negara ini telah berubah. Menjadi pongah, sombong, merasa diri lebih besar, ingin dipuja, dipatuhi, dan lain sebagainya. Menurut tuan, seadainya tuan diposisi Tengku Abdul Rahman, keputusan seperti apakah yang akan tuan ambil.

Sebagai seorang pemimpin, Tengku Abdul Rahman tentunya telah memahami watak dan karakter Soekarno. Dan telah pula dapat menerka ke arah mana negara yang dipimpinnya akan dibawa dalam pergaulan dunia. Sekali lagi tuan, sebagai seorang Islam yang menjunjung tinggi Hukum Syari’at, keputusan apakah yang akan tuan ambil?

sumber gambar: internet

Rujukan

http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia

http://www.wazy84.com/memperingati-detik-sejarah-kemerdekaan-malaysia

http://xpresi-info.blogspot.com/2011/08/selamat-hari-kemerdekaan.html

http://ahmadalqadah.blogspot.com/2011/01/sejarah-kemerdekaan.html

http://goenaar.blogspot.com/2010/11/merah-putih-kemerdekaan-malaysia-1.html

http://rosodaras.wordpress.com/2009/06/02/malaysia-dijajah-inggris-sampai-tahun-2962/

http://prayramelan.blogspot.com/2008/10/soekarno-ibrahim-di-taiping.html


[1] Suatu sebutan untuk bangsawan dalam negeri pada beberapa nagari di Minangkabau.

[2] Urang Asa atau Orang Asal merupakan sebutan bagi orang ataupun keluarga yang datang mula-mula ke suatu nagari di Minangkabau. Biasanya orang ini akan mendapat status tinggi dalam nagari sebagai orang pertama yang menaruko suatu nagari.

[3] Kamanakan di bawah lutuik merupakan suatu sebutan seseorang ataupun suatu keluarga yang datang dari nagari lain. Mereka kemudian masuk ke dalam nagari dengan mencari keluarga yang sesuku dengan mereka sebagai tempat malakok (berlindung). Setelah itu mereka akan diterima secara resmi sebagai bagian dari nagari tersebut setelah mereka mengisi adat. Status sebagai orang yang melakok menyebabkan mereka tak dapat mengangkat gelar pusaka (datuk).

[4] Sumber lain menyebutkan di Singapura tanggal 8 Agustus dalam perjalanan menuju Dalat, Saigon

41 thoughts on “Indonesia & Kemerdekaan Malaysia

  1. maaf mau meluruskan saja
    Saya orang indonesia, memang benar di Indonesia Islam sebagai Dasar Negara dihapuskan atau digagalkan. tuan tau maksud dan tujuannya atau tidak? Tujuan dihapusnya islam sebagai dasar negara adalah untuk “Mempersatukan Indonesia” tidak hanya islam saja yang dianggap, agama agama lain juga dianggap. Makannya Indonesia itu meskipun negaranya besar tetapi bisa bersatu.

    Soekarno bukanlah komunis melainkan hanya ingin indonesia tidak pecah, karena pada saat itu komunis di indonesia berkembang pesat.
    Semoga bermanfaat 🙂

    1. Silahkan saja kalau tuan/puan berpendapat demikian, namun juga jangan salahkan saya pabila memiliki pendapat berlainan dengan tuan/puan. Sebab orang-orang yang segolongan dengan tuan/puan suka bersikap egois, ketika pendapatnya yang berlainan, maka dia “memaksa orang untuk menerima” dengan dalih pluralisme. Sedangkan pabila kami yang mengeluarkan pendapat yang berlainan maka dituduhlah kami “fanatik, radikal, fundamentalis, dll”.
      Kita berangkat dari dasar yang berbeda dalam memaknai salah satu ukiran sejarah di negeri ini. Saya yang berlandaskan Islam, sedangkan Tuan/Puan yang sekuler-liberal. Tuan/puan adalah contoh nyata dari propaganda sejarah yang negatif, silahkan tuan/puan telusuri kembali penyebab dihapuskannya tujuah kata dalam sila pertama Pancasila.
      Tuan/puan bangga dengan negara besar yang tidak berlandaskan hukum agama? Silahkan saja, sebab sekali lagi landasan kita berfikir berbeda. Namun bagi kami, biarlah negara ini kecil asalkan mengamalkan hukum agama dalam keseharian (dalam hal ini eloklah kiranya kita ambil contoh INdia dg Pakistan). Talak adalah seburuk-buruk penyelesaian masalah, dan tidak disukai oleh Allah, namun apabila sudah tak dapat lagi kata sepakat dan jalan penyesuaian, apalah boleh dikata..
      Hehehe,.. ya Soekarno bukan Komunis tapi hipokrit, saya sendiri sampai kini tidak faham dengan ideologi Soekarno.
      Soekarno tidak ingin Indonesia terpecah? Benar, sebab dia ingin menjadi raja di negeri ini, dia menyebut dirinya dengan sebutan “Yang Mulia” Pemimpin Revolusi suatu gelar yang disematkan pada raja-raja di negeri kami.
      Soekarno memilih Komunis karena saat itu sedang berkembang pesat? Sekuler-Liberal juga sedang berkembang pesat, lalu kenapa bukan ideologi tersebut yang dipilihnya.
      Tuan/puan, tampaknya anda seorang Jawa sedangkan saya Melayu. Seokarno tidak pernah populer di luar Jawa. Anda mungkin shock dengan sikap saya. Sama dengan Gusdur, dia hanya populer di Jawa hanya sedikit orang non Jawa yang pandir-pandir memuja-muja kedua tokoh ini.
      Maaf apabila saya terlalu keras, bagi orang-orang seperti saya perkara ini agak sensitif.

      Salam kenal dan terimakasih telah berkomentar, semoga nantinya kita dapat berkenalan lebih jauh

      Salam dari Tanah Andalas

      PS: O ya, kalau boleh saya tahu saya sedang berhadapan dengan seorang Tuan atau Puankah ini? 🙂

      1. artikel yang bagus… Ini hanya salah paham… saya harap komentar kalian sebagai bahan instropeksi untuk saling memaafkan bukan membuka aibnya… Maaf kepada yang punya blog, alasan indonesia pluralisme adalah disini tidak hanya ada umat islam saja… Dan juga menurut kami, agama itu tidak boleh dipaksakan melainkan dari hati… Salah 1 contoh dibali dimana mayoritas adalah hindu, dan juga papua yang mayoritas belum mengenal islam… umat islam diindonesia tidak boleh menutup matanya kepada mereka

      2. Terimakasih kami ucapkan kepada engku/encik,

        Apakah kiranya yang engku/encik maksudkan dengan Pluralisme? Sebab kalau mendengar kata itu, maka fikiran sebagian besar dari kami akan segera tertuju kepada JIL yang selalu mempropagandakan ideologi SEPILIS. Dan Pluralisme menurut Tarekat Utan Kayu ini ialah menyamakan semua agama dengan menyerang secara teologi keyakinan umat Islam dengan menutup mata kepada penganut agama lain yang juga fanatik, radikal, dan fundamentalis. Hanya karena permainan medialah maka Islam selalu ter atau dipojokkan. Jika kita bahas mengenai “keberagaman” atau bahasa “Orang Jakarta” ialah Pluralisme, maka akan memakan waktu yang taklah sedikit.

        Benar agama Islam tidak boleh dipaksakan, namun hukum agama memanglah harus dipaksakan. Sebab dimana-mana di atas dunia ini, yang namanya produk hukum pastilah selalu dipaksakan kepada sekalian rakyat dengan menggunakan alat penegakknya. Berbeda dengan agama, tidak ada satu agamapun boleh dipaksakan. Kami faham yang engku/encik maksudkan, ialah produk hukum bukan? Tarekat Utan Kayu dan orang-orang SEPILIS lainnya telah berhasil dengan Black Propagandanya, bahwa apabila Hukum Syari’at tegak maka itu berarti sama dengan memaksakan Agama ISlam kepada sekalian orang INdonesia..

        Tidak engku/encik sekalian, dalam Hukum Syari’at ada perkara yang mengatur perihal hubungan antara manusia dengan tuhan (Hablum Minallah) yang ini wajib bagi seluruh muslim namun tidak bagi non-muslim. Dan ada perkara yang mengatur perihal (Hablum Minannas) dimana ini berlaku bagi sekalian manusia, apakah ia muslim ataupun non muslim. Penguraian kedua jenis hukum ini sangat panjang dan tidaklah cukup waktu kita disini, eloklah kiranya engku/encik berdiskusi dengan Ahli Fiqih (dengan catatan dia bukan seorang SEPILIS).

        Kalau boleh kami menerka engku/encik pastilah masih muda dan berasal dari Pulau Jawa? Sebab pandangan engku/encik yang terakhir menggambarkan keadaan pola fikir orang-orang di sana. Kita kembali ke Pluralis tadi atau kami lebih senang menyebutnya dengan “Keberagaman”. Dimana produk suatu hukum pada suatu daerah dapat berbeda-beda, tidak sama antara daerah yang satu dengan yang lain asalkan masih mengacu atau berdasar kepada produk utama atau dalam hal ini kita sebut sebagai Al Qur’an & Hadist. Serupa itulah yang berlaku bagi kami di Minangkabau ini, dimana masing-masing Nagari memiliki produk hukum yang berbeda namun masih mengacu atau berdasar kepada Undang-Undang Hukum Alam Minangkabau.

        Tidak apa engku/encik sekalian, seperti kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang..” kita pelajarilah perkara Hukum Syari’at ini, kalau tahu hanya dipermukaan, sedikit, ataupun setengahnya saja. Maka akan berakibat kepada kesalah-fahaman ataupun kebencian. Perhatikan juga sumber kita dalam mencari tahu, hindari sumber-sumber dari Kaum SEPILIS dan para Orientalis.

        Silahkan engku/encik baca juga tulisan kami ini:

        https://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/03/01/warisan-bijak-para-ulama/

        https://soeloehmelajoe.wordpress.com/2012/12/07/taklid-atau-ittibaa/

      3. Indonesia juga menghalalkan perzinahan. hampir disetiap kota besar pasti ada LOKALISASI PERLONTEAN. Dan yang berjalan disana tidak hanya perlontean melainkan juga minuman keras dan tentu saja judi. Kalau bercakap perkara judi, di Jakarta bukankah ada tempat yang serupa hanya saja tidak dipublikasikan. Dilindungi, tidak pernah kena razia..

  2. Salam…
    Maaf… komen saya ini mungkin agak terlalu sensitif…

    1. saya tidak akan mempengaruhi pendapat tuan/puan tentang pengetahuan tuan/puan pada cerita diatas.

    2. kehebatan Soekarno dikenal diseluruh Nusantara (Sabang-Merauke) bukan hanya dikalangan orang jawa dan bahkan dikagumi di negara malaysia (Semenanjung dan sabah-serawak) Coba tuan interview orang2 dahulu, yg sekarang berumur 50-70 tahun…

    3. Pilihan Soekarno pada partai KOMUNIS…? saya rasa tuan/puan perlu belajar sejarah dunia lebih dalam (maaf), pada masa itu kekuatan dunia terbagi menjadi 2 iaitu : 1. Eropa Timur (USSR) yg ber ideologi KOMUNIS dan 2. Eropa Barat (USA dan sekutunya Britan france dan kroni2 nya) yg berediologi KAPITALIS …. sudah pasti Soekarno tidak akan pilih KAPITALIS, karena Indonesia Merdeka dari jajahan KAPITALIS… tetapi Indonesia tetap bersahabat dengan negara KOMUNIS sebagai strategi menandingi kekuatan KAPITALIS, dan dengan sangat cerdik dibentuk nyalah KTT Non Block sebagai bentuk sikap bahwa Indonesia tetap Merdeka dengan REPUBLIK nya dan menjadi negara terpandang di Asia tenggara pada saat itu. Tuan/Puan boleh lihat sejarah perang dingin antara USSR dan USA yg berakhir sampai pecahnya negara2 USSR yg sekarang RUSIA. Usaha Revolusi Soekarno belum selesai TOTAL karena terjadi perubahan pemerintah ORDE LAMA dgn ORDE BARU (SOEHARTO).

    4. HYPOKRIT ? setiap pemimpin selalu ada penyakit Hypokrit dalam jiwanya, baik yg terlihat ataupun yg tersembunyi. Soekarno dipanggi YM pada masa itu ada sebab dan itu atas permintaan parliment bukan pribadi, Tuan/puan harus banyak belajar tentang Leadership. Parliment mentitahkan Soekarno harus bersikap TEGAS dan mengambil keputusan untuk selesaikan Cita2 bangsa didalam Kepemimpinannya walaupun terkandas denga Orde baru (Soeharto)

    5. Kalau saya jadi Abdur Rahman saya tidak akan bergabung dengan Indonesia karena saat itu Soekarno tidak menguntungkan saya, kalau hari itu saya berkabung dengan Soekarno, saya dapat apa…??? lebih baik saya bergabung dengan Penjajah yg akan bagi saya kemerdekaan dengan syarat dan hidup tenang dibawah subsidi british, tanpa harus banyak berfikir dan berjuang seperti Soekarno… orang malayu di malaysia cakap ” Buat Penat je…” (maaf). walaupun Abdur Rahman yg waktu itu sebagai Wakil President AMNO tau yg dia hanya sementara saja sampai 1971 digantikan oleh Abdul Razak.

    6. Negara Kami sampai sekarang masih 90% Rakyatnya adalah Islam walaupun kami tidak berundang2 Islam… tapi butiran2 dalam pancasila kami seluruhnya berlandaskan Islam, Silahkan belajar tentang Butir2 Pancasila Kami, dan sampai sekarang Agama2 lain tetap Harmoni didalam kepemimpinan Republik Indonesia yg semua Presiden nya mestilah Orang Islam. kalau Tuan/Puan merasa negara Malaysia berlandaskan Islam…. tunjukan LANDASAN negara Malaysia? Bukankah Malaysia mempunyai “5 RUKUN NEGARA ” adakah ke Islamannya…? tau kah kenapa 5 Rukun Negara, kenapa buka 3 atau 7 rukun negara ? Cobalah baca “HARIAN METRO” terkini tentang : Negara Malaysia bukan milik kaum Melayu Islam saja…. Tetapi milik Kaum Cina dan India…. Reff: Perdana mentri Najib… kalau dilihat 100% rakyat malaysia, kaum dimalaysia 30% Rakyatnya adalah CINA, 30% INDIA dan 30% Melayu 10% warga Asing… Ramaikah Islam? Ramaikah Melayu ? Adakah syari’at Islam membenarkan pemerintahan Raja2? Kenapa Rosulullah tidak melakukan sistem pemerintahan raja2?

    7. Terima Kasih diatas cerita diatas.. setidak-tidaknya saya dapat Info mengenai pandangan orang malaysia tentang Negaranya dan Negara saya.. kalau Tuan/Puan boleh bangga dengan negara Tuan/Puan silahkan. tetapi KAMi RAKYAT INDONESIA tetap MERAH-PUTIH di dada kami, kalau dulu kami warnai bendera kami dengan darah dan Takbir dari perjuangan Pahlawan kami, Sampai anak cucu kami, kami tetap berjuang mengisi kemerdekaan dengan segenap jiwa dan raga kami MERDEKA!!! ALLAHU AKBAR !!
    (Maaf kami tidak boleh AZAN… karena azan adalah panggilan SHOLAT..) 🙂

    8. Mohon maaf Zahir dan Bathin semoga kita boleh sembang2 lebih banyak lagi sebagai seorang sahabat… Salam Perkenalan

    1. Hahaha..

      1. Kami tidak akan mempengaruhi pendapat tuan ataupun puan perihal tanggapan tuan pada tulisan kami.
      2. Benarkah demikian tuan? dapat kami terka kalau tuan/puan tampaknya berasal dari Pulau Jawa ataupun kalau tidak berasal dan hidup di kota-kota di Indonesia. Kami dapat fahami sebab hampir seluruh Indonesia telah “Terjakartakan”. Barang siapa tidak hendak mengikut Jakarta, maka dia akan menjadi orang aneh, diremehkan, serta di rendahkan.
      Soekarno hanya berjaya di Pulau Jawa (dan tampaknya tuan/puan hidup di sana) sedangkan di Negeri-negeri Melayu tidak demikian. Cobalah tuan/puan cari tahu perihal perselisihan dia dengan saudara kami dari Aceh yang merasa ditipu karena dasar negara ini bukan Syari’at Islam. Begitu juga perihal penyebab Pemberontakan PRRI, dan lain sebagainya.
      3. Benarkah demikian? Siapakah diantara kita yang tidak memahami sejarah dengan baik? Saya tidak akan mengatakan kalau saya lebih faham dari tuan/puan perihal sejarah. Tetapi sebagai seorang insan, Insya Allah saya akan selalu saya amalkan “Tuntutlah Ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat” dan pengajaran orang tua-tua di nageri kami “Alam Takambang Jadi Guru..”.
      Masih ada satu kekuatan yang sedang mengeliat-liat hendak bangkit yakni Islam. Di Ranah Suni ada “Ikhwanul Muslim” yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan dan begitu juga di Ranah Syi’ah yang berhasil meraih kejayaan pada masa tahun 1978/79 di Iran. Jangan terlalu percaya dengan apa yang disampaikan kepada tuan/puan melalui buku-buku. Dan di Indonesia juga demikian, geliat-geliat ke arah sana juga ada.
      4. Itu sebuah pengakuan rupanya.
      Pelajarilah sejarah lebih dahulu tuan/puan. Masih adakah fungsi parlemen ketika itu?
      Bacalah biografi Soekarno yang banyak dibuat oleh orang, sebut saja diantaranya ialah Cindy Adams. Banyak kisah-kisah yang tak terungkapkan dan saya yakin bagi orang-orang tertentu akan terang dihadapan mereka perihal watak dan karakter dari tokoh yang sedang dikisahkan.
      5. Silahkan tuan/puan berpendapat demikian, karena pendapat serupa itu menggambarkan kedangkalan cara berfikir dan keterbatasan informasi tuan/puan. Orang bijak pernah berwasiat “Maafkanlah seorang manusia dengan ketidak tahuannya..”
      6. Secara resmi iya demikian, tapi serupa itukah kenyataannya?
      Entah tuan tidak tahu, abai, atau sangaja membutakan mata. Tapi tengoklah, Islam hanyalah pengisi kolom di KTP. Menjadi bahan ejekan bagi beberapa golongan dan kambing hitam bagi kaum yang lain.
      Benar demikianlah keadaan masyarakat di Malaysia? namun para pendahulu telah memperjuangkan Islam sebagai “agama resmi negara” bukan “dasar negara”. Sehingga Agama Islam lebih terjaga marwahnya.
      Sistim pemerintahan raja-raja..? Sekali lagi, silahkan tuan/puan dalami lagi sejarah. Apakah itu sejarah ISlam, sejarah Peradaban ISlam, hukum-hukum Syari’at, Sejarah Melayu, Sejarah Malaysia, Sejarah Indonesia, dan sejarah-sejarah lainnya yang berkaitan dengan permasalahan ini.
      7. Dahulu semasa sekolah saya pernah mendengar seorang guru saya bertanya “Kenapa Dasar negara kita bukan ISlam?!” kami hanya diam. Lalu dilanjutkannya berujar dengan sangat percaya diri “Kalau negara kita berlandaskan Islam maka Indonesia tidak akan pernah satu seperti sekarang..!” jelasnya lagi. ketika itu kami merasa ada yang janggal, dan setelah dewasa dan mempelajari sejarah dan agama baru kami sadari “Berarti guru sejarah kami itu beranggapan ISlam sebagai pemecah belah bangsa.. astagfirullah..”
      Adzan hanya untuk shalat ya? Lalu kenapa di beberapa tempat di Pulau Jawa ada orang yang sebelum menguburkan mayat, mereka melakukan adzan di kuburan yang mereka gali?
      Tatkala kita mendapat amanah berupa anak lelaki, apakah kewajiban pertama sang Ayah kepada bayi lelakinya?
      8. Tuan/puan sama dengan kebanyakan orang-orang yang membaca tulisan kami ini. Tak apa, karena pola fikir orang INdonesia ialah “Jakarta Minded” INdonesia tidak hanya Jakarta ataupun PUlau Jawa. Tuan/puan merasa saya sangat membenci negara ini? Cobalah membaca dengan hati, entah mana yang besar rasa cinta diantara kita berdua kepada negara ini. Namun sayang, kami memandang tidak hanya INdonesia, akan tetapi juga Alam Melayu dan Dunia Islam. Jangan kungkung fikiran kita, kita ini hanyalah setetes embun di pagi hari..

      Kami sngat merasa senang kalau tuan/puan hendak berkawan, silahkan hubungi kami melalui email, kalau merasa enggan diketahui oleh orang jikalau melalui komentar di blog ini. Kamipun tak tahu dengan keadaan diri tuan/puan sebenarnya. Sebab tidak terang kepada saya perihal tuan/puan..

    2. Saya tergoda untuk menjawab, karena tampaknya komentar diatas sangat buta sekali dengan Indonesia, yang hanya dia tau tentang Indonesia di Jawa.

      2. Sukarno memang dikenal Malaysia. Tapi, mereka kenal Sukarno sebagai pemimpin Indonesia fasis yang terkenal dengan jargonnya; ‘GANYANG MALAYSIA’, nama Sukarno sangat bermakna konotasi bagi rakyat Malaysia. Malah sampai sekarang, para sukarnois yang bodoh itu selalu bawa-bawa slogan basi Sukarno, Ganyang Malaysia’ disaat terjadi klaim budaya.

      Sukarno dikenal sampai Merauke, ya iyalah… dia juga ngotot untuk merebut Papua dari Belanda, dengan khayalannya kalau Majapahit dulu pernah memerintah Papua. Tentunya itu omong kosong belaka.

      3. Guru sejarah SMP saya di Padang, pernah bercerita kalau orang Rusia tau benar kelemahan Sukarno. Do’i suka wanita, dan waktu kunjungannya ke UniSovyet, Sukarno disuguhin pelacur rusia yang hebat, dan agen Rusia tentunya punya maksud dibalik ini. Mereka memasang kamera didalam kamar, dengan ancaman Sukarno harus berpihak ke Komunis, kalau enggak video tape nya akan disebarkan…. Ha ha ha. Saya harap omongan guru saya itu benar, dan suatu hari nanti video itu bakal beredar… dan Hahaha… apa kata sukarnois yaaaa….

      Perlu anda ketahui, di Padang atau Sumatra Barat, mereka yang diajar oleh guru-guru sejarah berumur lebih 60 th sekarang, bakal menjelek2an Sukarno dikelas (memang jelek kok), akan berbeda dengan belajar sejarah di Jakarta atau Jawa, dimana anda akan diajarkan menyembah SUkarno.

      7. Menurut saya, yang punya blog ini bukan orang Melayu Malaysia. Tapi orang Minang. Atau mungkin saya salah??? Menurut saya yang orang Minang, merasa blog ini dikelola oleh orang Minang, juga karena namanya sutan paduko basa, yang kalau saya nggak salah ini nama clan di Minang.

      Kalau bahasanya terdengar melayu, karena bahasa Minang dan Melayu banyak kemiripan. Dahulu, kakek saya yang lahir tahun 1901, menulis dalam melayu tapi menggunakan gundul arab. Sayang sekali, zaman saya sekolah kita hanya diajarkan menulis dalam bahasa Indonesia.

      Sehingga kita lupa asal usul kita.

      1. Sekali lagi terimakasih kepada engku/encik. Sudah lama saya nantikan jawapan serupa yang engku/encik berikan tersebut di atas.

        Ada salah seorang ahli bahasa yang berpendapat bahwa Bahasa Minang merupakan INDUK dari Bahasa Melayu. Sebab setelah dipelajarinya, dialek Bahasa Minang jauh lebih tua dari Bahasa Melayu yang lain.

        Adapun perihal bahasa yang saya gunakan, memanglah demikian dahulu datuk-datuk dan nenek-nenek kita berbahasa apabila menulis. Bercakap memakai Bahasa Minang, sedangkan menulis memakai Bahasa Melayu yang terselip kosakata Bahasa Minang barang sedikit.

        Bukankah orang Minang yang dahulunya mempopulerkan Bahasa Melayu untuk kemudian dijadikan sebagai Bahasa Indonesia..? Kenapa? Karena Minangkabau merupakan puak (sub etnik) Melayu.

        Marilah kita pelajari sejarah, sebab dengan begitu akan menjadi landasan bagi kita dalam memandang diri, lingkungan, bangsa, dan negara.

  3. Saya warga negara indonesia, kelahiran Minangkabau. Ada satu FAKTA sejarah yang selama ini ditutup-tutupi oleh pemerintah indonesia :

    SUKARNO TELAH MERAMPAS SETENGAH KEMERDEKAAN KAMI MASYARAKAT MINANGKABAU SETELEAH KAMI DIFITNAH SEBAGAI PEMBERONTAK SAAT KAMI INGIN MENYELAMATKAN NEGARA INI DARI KOMUNISME, SUKARNO MEMBORBARDIR RUMAH-RUMAH KAMI, MENEMBAKI DAN MENAHAN PEMIMPIN-PEMIMPIN KAMI, MEMBELENGGU KEHIDUPAN KAMI SELAMA BERTAHUN-TAHUN DENGAN MENEMPATKAN MILITER LUAR DAERAH DENGAN JUMLAH YANG BANYAK DISEKITAR PEMUKIMAN KAMI, MELEMAHKAN KONSTITUSI KAMI, MENGHAPUS SEBAGIAN TOKOH-TOKOH KAMI DARI SEJARAH

    SUKARNO YANG MEMBUKAKAN PINTU BAGI KOMUNISME, MENGORBANKAN DAN MENGKHIANATI SAUDARA-SADARANYA SEPERJUANGAN SAAT MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN, MENGANGKAT DIRINYA SEBAGAI SETENGAH TUHAN DENGAN MENJADI PRESIDEN SEUMUR HIDUP, KEMUDIAN DIA SENDIRI YANG AKHIRNYA DIKHIANATI KOMUNISME

    Terima kasih

    1. Hahaaha ini emg bener adanya buat yg baca website ini. Keluarga ane sampe ganti nama kejawa2an supaya ga di kira orang minang. Dulu keluarga ane yg merupakan minangkabau benci banget sama sukarno dkk malahan sampe skrg penerusnya PDIP dan anaknya beserta presiden skrg keluarga ane masih ga suka haha. Luka yang di buat sukarno terlalu dalem buat di lupain sama orang minang

  4. sak dulur
    sak rumpun
    la mbok yo akur
    sy org jw, tgl sumtra pujakusuma katanya,
    temen saya:
    org minang
    org mlayu
    org batak
    org nias
    org karo
    org bugis
    org madura
    org jawa
    saya org indonesia beeragam temen sya namun tetep satu.
    saya cinta indonesia,

    1. terimakasih engku/encik..

      memang demikianlah maksud kami, kita ini serumpun tak usahlah saling membenci, menebar permusuhan, menghasut, dan lain perbuatan buruk. apa yang kami tuliskan disini bukanlah usaha untuk menebar kebencian atau saling musuh. namun guna menjadi pelajaran bagi kita bahwa yang menjadi musuh utama bagi kita semua di INdonesia, Malaysia, Brunei, ataupun negeri-negeri Melayu lainnya ialah kepongahan, keangkuhan, kesombongan, atau orang sekarang menyebutnya dengan EGO.
      Pelajari sejarah negara kita betul-betul, jika negara-negara Melayu saling musuh dan benci, maka orang Barat yang ditunggangi ZIONIS jualah yang untung. kita telah mengalami penjajahan itu dan merasakannya pula. Kata orang bijak “Hanya Keledai DUngulah yang terperosok ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya..”
      Pelajari betul Sejarah konflik Indonesia-Malaysia masa Soekarno, jangan hanya dari perspektif Sejarah Indonesia saja melainkan pelajari juga dari Perspektif Malaysia. Katanya Pluralisme, harus saling mengharagai perbedaan, nah.. silahkan engku dan encik buktikan itu. Saya bukan penganut faham SEPILIS, namun saya telah mencoba membuktikan, bukan karena mengakui kebenaran dari faham Laknat Tersebut, melainkan nilai-nilai serupa telah lebih dahulu diajarkan oleh Agama Saya yakni Agama Islam.

      Terimakasih atas komen engku/encik..

      1. Sudahlah. Soekarno sudah tiada, yang jelas dia sangat berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Bagi orang Indonesia, jagalah NKRI, dulu nenek moyang berjuang dengan jiwa raga dan harta, entah berapa juta orang yang gugur untuk kemerdekaan Indonesia. Hargailah jasa mereka. Untuk saudara di malaysia, entah siapa yang memulai “perang dingin” antara Indonesia-Malaysia, yang jelas ketika zaman orde baru (Soeharto) hubungan Indonesia-Malaysia harmonis. Semoga kita tetap menjaga persaudaraan kita.

  5. sebelum nya mohon maaf karena saya telah lancang ingin memberikan komentar.
    saya bukan lah seorang yg pintar sejarah bahkan boleh di kata saya sungguh buta soal sejarah.
    di sini saya tidak akan menyinggung sejarah dari kedua bangsa (INDONESIA dan malaysia).
    namun saya yang bodoh ini hanya ingin bertanya kepada semua pembaca di sini.
    sama ada penulis blog ini mempersoalkan/mempermasalhkan Sebutan atau gelar “YM” (yang mulia) dan menganggap sukarno orang yang sombong karena gelar itu.

    pada saya sikap sombong akan selau ada pada setiqp manusia walupun sedikit.
    dan pada saya gelar YM masih wajar di pakai oleh setiap muslim didunia ini.karna dalam Alqur’an juga menyebutkan bahwa kita manusia adalah mulia..

    namun saya juga ingin bertanya kepada penulis yang kalau tidak salah saya anda adalah warga malaysia. apa pendapat anda dengan gelar ”YANG MAHA MULIA” gelar yg di sanding pada nama RAJA DI MALAYSIA..
    apakah itu wajar?
    pada saya yg hanya sedikit ilmu ini telahpun tau bahwa perkataan MAHA itu hanya ada pada ALLAH..dan bukan untuk manusia..karena diatas yg mulia ada yg Maha mulia yaitu ALLAH.
    Diatas yg agung ada maha agung yaitu ALLAH.

    MEMBERI GELAR MAHA KEPADA MANSIA WALUPUN SEORANG RAJA JELAS TIDAK DAPAT DI TERIMA OLEH ISLAM..

    mohon maaf. sekian terima kasih.

    1. dari komentar engku/encik sangat teranglah kepada kami bahwa engku/encik berasal dari Tanah Jawa. Mengejutkan memang bagi kalian mendengar pendapat seperti ini dari kami di luar Jawa. Jadi jangan serupa katak di bawah tempurung, selama ini kebijakan yang dibuat oleh pemerintah republik hanya cocok untuk orang Jawa saja. Sedangkan bagi kami di luar Jawa tidak cocok, jati diri kami dihilangkan, Indonesia hendak diseragamkan, dan perubahan yang kalian propagandakan dengan paksa.

      Manusia yang mana yang mulia? hendaknya dalamilah Islam itu betul-betul sebelum berkata. Jangan berguru kepada orang-orang di UTAN KAYU, seperti inilah jadinya jika SEPILIS dijadikan panutan.

      Sekali lagi sangat terang kepada kami bahwa pengetahuan sejarah engku/encik juga sangat kurang, KHAS INDONESIA sekali. kata MAHA berasal dari bahasa SAnksekerta dan sudah menjadi sesuatu yang lazim disandangkan kepada para sulthan kami di negeri-negeri MELAYU.

      Karena sebutan tersebut hanya untuk para sulthan/raja maka sangat teranglah kepada kami bahwa SOEKARNO hendak menjadikan dirinya sebagai raja di republik baru ini dahulunya. Dia ialah Ratu ADil, Putra Sang Fajar, dan lain-lain gelar yang disandangkan/dibuat-buat untuk membohongi orang-orang.

      Kalian para SEPILIS selalu kegadang-gadangan dengan berkata untuk menghargai kebebasan, keberagaman, demokrasi, kemanusiaan/HAM, dll.

      Namun itu hanya apabila kalian yang terancam, sedangkan sebaliknya jika KAMI yang sedang dibantai, dibunuh, dizhalimi atw yg lain. maka kalian menjadi bisu, buta, dan pekak. Tengok saja kebiadaban KOmunis sebelum 1965, tidak pernah diungkapkan melainkan pembantaian terhadap Kaum Anti Tuhan itu yang disebut-sebut hingga sekarang. Tengook juga Mesir sekarang? mana suara kalian yang selalu berkata perihal demokrasi, kebebasan, keberagaman, dan HAM.

      Kuman di sebarang lautan kelihatan
      Gajah di pelupuk mata tak terlihat..

      Cis.. manisnya..

  6. apa tujuan yang hendak di capai penulis dari tulisan ini, di posting terlihat penulis ingin mnunjukan sebuah rekaman sejarah yg berimbang dan independen. tp di komentar seperti menyimpan sebuah kebencian dan keberpihakan.. ???

    1. terimakasih Encik Lisa, terdapat kenangan buruk pada masa silam akibat kekejian orang-orang yang mengaku saudara sebangsa. Pernah ada yang mengatakan ‘Penjajahan oleh Bangsa Sendiri tak sekejam penjajahan oleh Bangsa Asing..” memang demikianlah adanya.

      1. oh begitu.. siapa menjajah siapa? kapan itu?
        tp ya sudahlah, memaafkan itu lebih baik daripada memendam kebencian. karena kebencian sama sekali tidak ada positifnya, bahkan bisa menimbulkan provokasi pada orang lain. perbedaan adalah rahmat Allah..

      2. Sesuai dengan perkiraan kami, encik tampaknya sedang menguji kami agaknya. Jangan terlalu pongah serupa itu, tidak ada yang lebih pandai, kisa sama-sama sedang belajar. Tak pernahkah encik ini mendengar pepatah; diatas langit masih ada langit.

        Kalau encik ini memang ikhlas bertanya, maka silahkan encik baca Sejarah Minangkabau masa 1958-1960-an. Baca juga tulisan kami perihal PRRI.

        Memaafkan? maaf encik, kami manusia biasa dan memaafkan itu tak semudah mengatakannya. belum pernah perempuan minang direndahkan sedemikian rupa seperti yang terjadi pada masa itu. Bahkan Belanda yg kafirpun tak sekeji itu perlakuannya.

        Encik telah menuduh kami. Provokasi bagi encik yg tiada faham karena sibuk dengan sejarah negeri barat. pelajarilah sejarah negeri sendiri.

  7. MAAF kalian saya dari malaysia,tolong jangan libat malaysia dalam isu ini,memang keterlihatan sangat INDONESIA YANG NAMPAK HANYA SUKU JAWA/MAJAPAHIT SUKU LAIN-LAIN BAGAI SEPI(MELAYU,BUGIS,BATAK,MANDAILING,ACHEH,DELI,DAYAK,IRIAN,DAN LAIN-LAIN),DASAR DAN AGAMA RESMI PUN BUKANYA ISLAM,APA KATA KEMBALI KEPADA DASAR DAN AGAMA RESMI ISLAM,BUKANNYA AGAMA LAIN DI TINDAS ATAU DI ZALIMI DI BAWAH ISLAM CUMA IANYA HUKUM KEPADA YANG BERAGAMA ISLAM TERPELIHARA UTUH DI BAWAH ENEKMEN PERUNDANGAN,TAK GITU TUAN RUMAH….hanya mencelah sahaja,tetapi rasanya ada agenda tersembunyi dari pihak BELANDA diwaktu pihak mereka ingin mementerai perisytiharan/proklaimasi kemerdekaan 1945.

  8. bolehkah saya tahu nama anda… dan drmanakah anda sbnernx brasal… sya smpat baca seklumit klo anda brasal dr minangkabau yah?? namun anda skrg jd warga negara malaysia kah?? namun hatinya ke indonesia…. saya pribadi tidak suka perseteruan…dan mmang diakui smw negara psti pnya masa-masa lau yg kelam… itu lah manusia… saya juga ingin indo & malay damai sprti dlu kala… namun mgkn tlalu byk fitnah bertebar yg mbuat qt jdi tajam… dan saling membenci…

    namun kami ntah orang jawa, sunda, bugis, madura, betawi, dayak, irian… kami mncintai negeri kami indonesia apa adanya dan dalam kondisi apapun,dan kami tidak takut mati utk membela negeri kami…yg kami cintai n sayangi…mgkn saat ni kami sedang di uji Alloh.swt krn kami telah lupa bersyukur… namun pasti ada saatnya smw akan berakhir..stlh kami bisa mbrantas sumber2 fitnah di negeri kami..

    1. terima kasih engku/rangkayo/encik

      kami tiada akan menjawab tanya engku/rangkayo/encik tersebut, cobalah berjalan-jalan di blog kami ini, Insya Allah akan bersua dimana kami tinggal..

      Sejarah yang sebagian besar diketahui dan dipelajari di republik ini ialah sejarah yang dibuat atas kepentinan penguasa. Bahkan hingga kini masih kami dapat berbagai tulisan perihal PRRI yang memojokkan kami Orang Minangkabau. Jangan dikira kami Orang Minangkabau akan diam saja, palajarilah baik-baik perihal sejarah di republik ini.

      Dimasa Belanda kami memang dijajah akan tetap adat resam serta agama kami dihargai, namun dimasa pasca PRRI!? Dibawah kekuasaan Tentara Pusat!?

      Dan sekarang masa-masa kelam akan kembali menghampiri tidak hanya kami akan tetapi juga republik ini. Islam akan mendapat penganiayaan selama 5 tahun ini agaknya, dan itu berkat kepandiran orang-orang di Jawa, terutama Jawa Tengah dan Timur. Maafkan kami apabila agak sedikit keras dan kasar..

      Kamipun merindukan masa-masa mesranya hubungan negeri-negeri Melayu ini..

      Terima Kasih..

  9. Assalamualaikum, saya orang jawa yang besar di medan, saya bekerja di Malaysia tepatnya negeri kedah, saya bnyak blajar tentang negara ini (malaysia), terimakasih sebelumnya, masalah soekarno bnyak jga dri kalangan orang jawab yg tak suka dengannya contoh jawa medan, saya banyak baca artikel tentang beliau Soekarno dari yg pro dan kontrak, tapi sejarah yang di manipulasi pemerintah dulu membutahkan mata kita, saya pernah baca bahwa utang luarnegri yang ditinggalkan soekarno lebih banyak dari soeharto, tapi soeharto menutup2inya, karena beliau masih memandang dan menjunjung tinggi nama soekarno walau pada akhirnya dia soehartolah yang disangka sebagai presiden dengan hutang luar negeri terbanyak. Bnyak yg ingin saya sampaikan disini tetapi tak ckuplah waktu, bagi saya presiden terbaik sepanjang negara ini berdiri adalah Soeharto, saya lihat negara malaysia ini, sangat mirip indonesia di zaman Soeharto sangat aman, tentram dan makmur.

  10. Saya orang Indonesia dan lahir di pulau jawa tapi bagi saya indonesia ini hanyalah sebuah negara yang bermayoritaskan muslim namun berkonstitusi kearah sekuler bahakan cenderung sekuler hasil didikan dan binaan para pendiri bangsanya yang dibina dan dididik oleh sistem sekuler khsusnya belanda silahkan baca sejarah bagaimana para proklamator ketika mudanya adalah lulusan pendidikan belanda yang sudah barang tentu pola fikir dan tindakannya akan sedikit banyak dipengaruhi oleh pola fikir sekuler penjajah.. dewasa ini sekulerisme indonesia diperparah oleh hasutan media massa yang mayoritas dikuasai oleh corong media sekuler yang menjadi media mainstream di indonesia karena kekuatan finansialnya yang mempropagandakan kelebihan dan mengagul-agulkan faham demokrasi dan pluralisme. Ya indonesia sedikit demi sedkit pada akhirnya akan menjadi negara dengan sistem tirani minoritas. naudzubillahi mindzalik…semoga Allah memberikan indonesia pemimpin yang cerdas pintar dan mengerti hukum agama yang dapat mengayomi seluruh komponen bangsa dan menlindungi kepentingan mayoritas dari tirani minoritas. amiin saya salut dengan tulisan Saudara, teruskan berkarya meskipun hanya sebatas tulisan yang kita bisa persembahkan. karena siapa lagi yang akan menegakkan kebenaran akan dinul islam kalau bukan kita sebagai muslim ditengah-tengah kondisi dan pengaruh para sekular dan islamafobia di negeri ini…

    1. Sebenarnya hal tersebut merupakan “Penyesatan Fikiran” sebab pada kenyataannya Islam dan Umat Muslim minoritas di republik ini. Sebagian besar ialah kelompok Sekular, Ateis, dan Pemuja Masa Kini.

      Indonesia sebagai negara Mayoritas Islam didengung-dengungkan karena demi memuluskan agenda penyekuleran negara-negara Islam. Mereka acap menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam Moderat dan Toleran. Padahal nan berlaku ialah..

  11. Saya dari luhak 50, pemaparan datuk benar2 membuka mata saya tentang sejarah kedua negara ini, kita dalam memperjuangkan Izzul Islam wal Muslimin kadang memang memperoleh banyak caci dan maki, tetap semangat dalam berdakwah, semoga kelak kita benar benar bersatu dibawah panji Islam, salam dari ranah minang 😀

    1. Terima kasih engku,
      Ya, semoga tergerak hati kita semua kaum muslimin di Ranah Melayu ini untuk melandaskan pemikiran kita atas dasar Syari’at dan Ukwah Islamiyah..

      Oya, engku kami bukan seorang datuk, masih bergelar Sutan.. 🙂

Leave a reply to rikie Cancel reply